- HUT ke 26 Kabupaten Tanggamus DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa
- Masjid AT TAQWA Banjar Agung Udik Penuh Kesan NanMegah
- Polsek Talang Padang Identifikasi Kebakaran Rumah di Gisting Bawah
- Pemuda Tulang Pugung Keluarga Terkena Gangguan Penglihatan.
- test
- Pj.Bupati Pringsewu Serahkan Bantuan Ambulance Kepada Kodim 0424
- Polres Pringsewu Amankan Dua Pemuda Karena Edarkan Narkotika dan Psikotropika
- Pj.Bupati Pringsewu Lepas PNS Purnabakti & Serahkan STTP
- Geger, Warga Lampung Tengah Ditemukan Gantung Diri Di Perkebunan Pringsewu
- Penjabat Bupati Kukuhkan GOW Kabupaten Pringsewu
Di duga Ustad Cabul, Kampung Sukabumi Geram
Di duga Ustad Cabul, Kampung Sukabumi Geram

Muaramedia.co.id-WAYKANAN, atas dugaan pelecehan seksual yang telah di lakukan oleh ustad MZ slaku pengasuh pondok Pesantren Najemul Huda (PNH), kepada beberapa orang santri putrinya yang masih di bawah umur sejak tahun 2017 lalu, Lembaga Swadaya Masyarakat Team Operasional Penyelamatan Asset Negara -Republik Indonesia (LSM TOPAN-RI) Kabupaten WayKanan kembali lakukan investigasi di Kampung Suka Bumi, Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung, Rabu 06/20.
Baca Lainnya :
- Di Duga Oknum Pimpinan Pondok Pesantren lecehkan Santri : DPD LSM TOPAN-RI Way Kanan siap kawal.7
- Polres Pringsewu Kembali Sosialisasi Tentang Bahayanya Virus Corona Covid-19 Di Tempat Keramaian.0
- Polsek Pagelaran Bersama Pramuka Saka Bhayangkara Membagikan Takjil dan Masker Gratis 0
- WABUP PRINGSEWU PANTAU KEGIATAN PSN DI GADINGREJO1
- Bahas Kerjasama, Pemkab Pringsewu & STPN Yogyakarta Rapat Secara Virtual0
Menurut keterangan Ketua Pondok (PNH) Afrizal Nugroho , terduga pelaku pelecehan seksual adalah ustad MZ pengasuh santri putra dan putri yang tidak lain adalah guru mengaji di pondok pesantren tersebut.
"Saat ini ustad MZ bersama keluarganya tidak ada di Pondok pesantren sedang di ungsikan, karena takut terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, sebab malam Selasa kemarin masyarakat sekitar sempat mendemo di Pondok pesantren terkait permasalahan ini, dan untuk permasalahan ini saya tidak tahu menahu,"ujar Afrizal saat di konfirmasi Anggota LSM TOPAN-RI dan awak media di kediamannya , Rabu 06/05.
Saat di konfirmasi Kapolsek Buay Bahuga IPTU Akmaludin mengatakan bahwa pihaknya baru saja menerima laporan.
" Kita baru terima laporan, hari ini pelapor baru di BAP , dan untuk 14 hari kedapan kita akan lakukan penyelidikan kepada saksi-saksi pelapor, lalu hasil dari penyelidikan akan kita serahkan ke unit yang membidangi Satreskrim PPA Polres Way Kanan," tegasnya di ruang kerja, Rabu 06/05.
Di tempat terpisah saat di mintai keterangan salah satu saksi pelapor berinisial AA yang tidak lain adalah santri putra dipondok (PNH) pada tahun 2017 / 2018 lalu, AA mengatakan pelecehan seksual yang di alami si pelapor inisial SM itu terjadi pada tahun 2017 / 2018.
" SM bercerita kepada saya dari pertama kali iya dilecehkan, pertama itu dia di panggil ustad , pertama ya ngomong-ngomong trus ustad ungkapin perasaan, lama-kelamaan megang tangan terus megang- megang seputaran dada, terus nyium. SM itu setiap selesai di panggil ustad pasti nangis langsung pulang kerumah, trus dia pasti nelpon saya setiap hari nangis telpon saya trus saya gak bisa ngapa-ngapain posisi saya masih mondok disitu. Lama kelamaan saya beritahu orang tuanya, tapi orang tuanya gak percaya,"ujar saksi AA.
Dari keterangan saksi AA pelapor SM hanya mengaji disana tidak tinggal dipondok pesantren namun pelecehan tersebut berjalan selama 2 tahun saat itu korban kls 2 SMP sampai lulus, dan akhirnya korban pun troma dan berhenti mengaji di pondok tersebut.
Saksi AA pun mendapat kan cerita yang sangat menarik melalui chatting WhatsApp dari inisial KH yang juga santri putri yang sedang menimba ilmu Agama di pondok pesantren Najmul Huda pada tahun 2019 / 2020 ini. Menurut KH iya tinggal di pondok pesantren tidur satu kamar bersama kedua teman nya, yang satu berisial NS masih anak ecil, dan ZK sudah berusia 15 tahun, ZK juga telah menjadi korban pelecehan seksual yang diduga telah di lakukan oleh ustad MZ.
Hampir setiap malam khususnya malam Jum'at di atas jam 12 si ustad masuk ke asrama perempuan dan masuk nya itu gak wajar, buka kunci nya pakai piso KH pun takut, pas KH lirik tau taunya ustad yang masuk. " awal-awalnya si ustad duduk di samping ZK ngelus- ngelus ngobrol gak lama tidur disampingnya lalu masuk dalam selimut berduan bergoyang di dalam selimut, sambil ada suara-suara gitu," tambah saksi AA.
Saat Ketua DPD LSM TOPAN-RI Kabupaten Way Kanan Sahrizal Effendi mendapatkan keterangan dari hasil investigasi Anggota nya dilapangan Sahrizal sangat menyayangkan jika dugaan kasus pelecehan seksual anak dibawah umur ini tidak cepat ditindak lanjuti oleh pihak yang berwajib Polres Way Kanan.
"Amankan dulu terlapor apalagi ini kasus anak di bawah umur dan Masyarakat langsung yang sudah mengambil tindakan, jika masyarakat sudah sempat berkumpul untuk mendemo ini bahaya, dan kasus ini akan kita kawal sampai tuntas bila perlu kita akan ambil tindakan lapor ke Polda Lampung," tegas Sahrizal saat dikonfirmasi Kamis 07/05.
Dan sampai berita ini diterbitkan pihak korban maupun saksi lain nya masih belum bisa dikonfirmasi.(JK.P)
