Tokyo (ANTARA) – Penggemar mobil sport, bersiaplah! Honda, pabrikan otomotif ternama asal Jepang, menyimpan rencana besar untuk menghidupkan kembali salah satu ikon otomotifnya, S2000. Keinginan ini muncul setelah peluncuran model terbaru Prelude yang menarik perhatian di Japan Mobility Show 2025.
Tomoyuki Yamagami, Chief Engineer Honda Prelude, mengungkapkan rasa cinta dan kerinduan seluruh tim Honda terhadap S2000 dalam wawancara dengan media Australia. “Setiap karyawan Honda mencintai S2000. Suatu hari nanti, saya ingin membuatnya lagi,” ucap Yamagami, menekankan bahwa harapan ini bukan hanya sekadar impian pribadi, melainkan juga harapan kolektif dari seluruh tim.
Sejarah Singkat Honda S2000
Honda S2000 pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 dan diproduksi hingga 2009. Selama dekade tersebut, mobil ini hadir dalam dua versi, yaitu AP1 dan AP2. Versi AP1 di Australia dilengkapi mesin F20C, sebuah mesin 2.0 liter empat silinder yang mampu mencapai putaran mesin hingga 9.000 rpm, dengan tenaga maksimum 176 kW dan torsi 208 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual enam percepatan, menawarkan pengalaman berkendara yang sangat menggembirakan.
Di sisi lain, S2000 versi AP2 yang dipasarkan di Jepang dan Amerika Serikat memiliki mesin yang sedikit lebih besar, yaitu 2.2 liter. Meskipun meningkatkan torsi menjadi 220 Nm, versi ini mengalami penurunan batas putaran mesin menjadi 8.000 rpm. Yang menarik, seluruh sistem mesin dan rangka S2000 tidak digunakan pada model kendaraan Honda lainnya, sehingga menjadikannya unik dan sangat diinginkan di kalangan penggemar otomotif.
Menjaga Identitas S2000
Dalam wawancara tersebut, Yamagami juga ditanya tentang kemungkinan kolaborasi Honda dengan merek lain seperti Toyota GR86/Subaru BRZ, Toyota Supra/BMW Z4, atau Mazda MX-5/Abarth 124 Spider. Namun, ia menolak gagasan itu dengan tegas. “Kami ingin menjaga kemurnian ‘DNA’ S2000,” tegasnya. Hal ini menunjukkan bahwa Honda berkomitmen untuk mempertahankan esensi asli dari S2000, tanpa mengorbankan identitas yang telah dibangun selama ini.
Tantangan Menghadirkan S2000 Kembali
Meskipun ada keinginan untuk menghidupkan kembali S2000, Honda menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah ketiadaan platform yang sesuai untuk membangun model baru. Selain itu, biaya pengembangan mobil sport yang tinggi menjadi pertimbangan penting. Honda saat ini tengah fokus pada pengembangan mobil hibrida dan listrik, yang membuat ruang untuk produksi mobil sport dengan penjualan terbatas semakin sempit.
Yamagami menambahkan bahwa biaya untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi mobil sport sangatlah mahal. Ia mencatat bahwa generasi muda saat ini umumnya mengalami kesulitan untuk membeli mobil sport. “Mobil sport diproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit, sehingga harganya menjadi tinggi,” katanya.
Harga yang Menghebohkan
Sebagai gambaran, saat S2000 pertama kali dijual di Australia pada tahun 1999, harganya mencapai 69.950 dolar Australia sebelum pajak dan biaya jalan. Jika disesuaikan dengan inflasi, harga tersebut setara dengan sekitar 140.000 dolar Australia atau sekitar Rp1,5 miliar pada tahun 2025. Tentu saja, angka ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Honda dalam memproduksi kembali model yang sangat dicintai ini.
Dengan semua harapan dan tantangan yang ada, perjalanan Honda untuk menghidupkan kembali S2000 masih panjang. Namun, dengan semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh tim Honda, tidak ada yang mustahil. Mari kita tunggu dan lihat apakah impian ini akan terwujud dalam waktu dekat.