Pemuda Tulang Pugung Keluarga Terkena Gangguan Penglihatan.
Pemuda Tulang Pugung Keluarga Terkena Gangguan Penglihatan.

By Haris Saputro 11 Mar 2023, 10:12:14 WIB Pringsewu
Pemuda Tulang Pugung Keluarga Terkena Gangguan Penglihatan.


Muaramedia.co.id-Tanggamus- desa Banjar Agung Udik kecamatan Pugung ,ada seorang pemuda dari pasangan  Aseli dan ibu Rostuti,Yasir(39)mangalami kebutaan dari tahun 2012 silam,Sabtu (11/03).

Menurut pengamatan kami secara fisik  kornea matanya tidak ada yang berubah,sehat dan tidak ada masalah.sehingga tidak menyangka bahwa Yasir tidak bisa melihat,karena dari warna,bentuk,bahkan dari kedipan matanya pun sama seperti orang pada umumnya.

Kegiatan sehari-hari Yasir membuka warung rokok yang dipajang dalam ruangan tamu rumahnya.Pembeli atau konsumen adalah teman-teman sejawat,keluaga dan tetangga dekat.

Proses jual beli tentunya dibutuhkan kejujuran pembeli,karena pada saat pembayaran ataupun pemecahan nominal uang, dia selalu bertanya. "Uang ini berapa?, Beli rokok apa?" tanya Yasir kepada pembeli.

Saat kami mengobrol santai sembari ngopi Yasir menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya. "Saya juga tidak tahu kenapa saya tidak bisa melihat pada waktu itu,namun ceritanya saat itu saya pergi kepuncak yang ada diCianjur Jawa Barat.Sesampainya disana saya bersama teman singgah diwarung pinggir jalan dan menumpang buang air kecil.". Ungkapnya.

Dan kami bertanya lagi, "pas kapan anda benar-benar tidak melihat?" Yasir menjawab, "Naah..pas saya pulang dari puncak,badan saya ga enak panas dingin terus ga ingat apa-apa, pingsan mungkin.

Sambungnya Dibawalah saya oleh teman keklinik.Sadar-sadar saya sudah  tidak bisa melihat lagi..!, gitu ceritanya" tandas pemuda 39 tahun itu.

Menurut keterangan warga sekitar,Yasir dulu merupakan tulang punggung keluaga.Apapun pekerjaan dia lakukan demi tuntutan ekonomi keluarga walaupun pada waktu itu dia masih dibangku sekolah.

Bekerja menjadi buruh, ngojek,usaha jasa angkutan lainnya pernah ia jalani.kreatifitasnya tidak pernah surut,terakhir Yasir membuka counter servis handphone di Bogor Jawa Barat yang sebelumnya ikut belajar pada rekannya pada bidang yang sama.

Mendengar cerita Yasir,sudah banyak tempat ia datangi untuk berobat secara spiritual namun belum ada tanda-tanda untuk melihat.Secara medis sudah ia jalani,dokter mengatakan kena saraf,namun tidak ada penanganan yang berkelanjutan karena terkendala biaya.

Aparatur desa pernah menyambanginya sekedar bertanya apa kebutuhan yang diperlukan,seperti kursi roda dan tongkat.Yasir hanya menjawab apa adanya,bahwa dia tidak membutuhkan kursi roda karena menurutnya dia tidak lumpuh hanya tidak bisa melihat saja.Namun tongkat dia terima walaupun tak pernah ia gunakan.

Harapan Yasir yang ia utarakan tidak lain adalah PERHATIAN dari pemerintah,dari daerah bahkan pusat untuk mendukung pengobatan yang masih ia jalani sampai sekarang.(Erwandi)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment