Jakarta (ANTARA) – Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, menduduki peringkat kedelapan menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Salah satu pemicu utama dari kecelakaan ini adalah hilangnya fokus atau kesadaran pengemudi, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti microsleep, tekanan darah yang menurun, hingga kelelahan saat berkendara.
Menanggapi masalah ini, Subaru baru-baru ini meluncurkan fitur inovatif bernama Emergency Stop Assist. Fitur ini merupakan bagian dari teknologi Subaru EyeSight® generasi terbaru yang bekerja sama dengan Driver Monitoring System (DMS). Dengan adanya fitur ini, Subaru berkomitmen untuk melindungi pengemudi yang mungkin terlelap di belakang kemudi.
Bagaimana Emergency Stop Assist Bekerja?
Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, dijelaskan bahwa saat sistem mendeteksi bahwa pengemudi tidak memberikan respons pada kemudi, tidak membuka mata, atau tidak berinteraksi dalam waktu tertentu, sistem akan mengambil alih kendali kendaraan. Proses ini dilakukan melalui beberapa langkah yang terstruktur.
- Peringatan Suara dan Visual: Sistem akan memberikan peringatan kepada pengemudi berupa suara dan sinyal visual.
 - Memperlambat Kendaraan: Secara otomatis, sistem akan memperlambat laju kendaraan.
 - Berhenti di Sisi Jalan: Kendaraan akan berhenti dengan aman di tepi jalan, menyalakan lampu hazard, dan membuka kunci pintu secara otomatis untuk memudahkan penanganan darurat dari luar.
 
Fitur ini dirancang dengan tujuan utama menyelamatkan nyawa, baik pengemudi maupun penumpang, dengan mengambil alih kendali saat terjadi keadaan darurat. Implementasi teknologi ini menunjukkan keseriusan Subaru dalam menjaga keselamatan pengguna kendaraan.
Jok Anti Pegal: Kenyamanan Jangka Panjang
Tidak hanya berhenti pada fitur keselamatan, Subaru juga memperhatikan kesehatan pengemudi dalam jangka panjang dengan menghadirkan Medical Ergonomic Seat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jok Anti Pegal. Jok ini dikembangkan bekerja sama dengan institusi medis di Jepang dengan pendekatan ilmiah. Tujuannya adalah untuk menopang tulang panggul dan punggung bawah, serta mengurangi tekanan pada leher dan pinggang.
Dengan desain ergonomis, jok ini membantu mengurangi rasa pegal yang sering dialami pengemudi saat berkendara dalam waktu lama. Fitur ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sering melakukan perjalanan jauh, karena tidak hanya mendukung kesehatan tulang belakang tetapi juga memberikan kenyamanan maksimal selama berkendara.
Komitmen Subaru terhadap Keselamatan dan Kenyamanan
Chief Executive Officer Subaru Indonesia, Arie Christopher, menekankan bahwa di era digitalisasi otomotif saat ini, Subaru tetap memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan. “Kami berusaha menghadirkan teknologi yang tidak hanya melindungi tetapi juga merawat. Mobil bukan hanya sekedar alat transportasi, melainkan partner yang peduli pada setiap perjalanan,” ujarnya.
“Bagi Subaru, keselamatan dan kenyamanan adalah prioritas utama. Emergency Stop Assist dan Jok Anti Pegal merupakan wujud komitmen kami untuk selalu menghadirkan teknologi yang benar-benar bermanfaat bagi pengemudi dan penumpang,” tambah Arie.
Fitur Emergency Stop Assist dan Jok Anti Pegal tersedia pada model-model tertentu, termasuk The All-New Subaru Forester. Dengan inovasi ini, Subaru berusaha untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman bagi semua penggunanya.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat membaca spesifikasi dari The All-New Subaru Forester 2.5i-S EyeSight dan langkah-langkah keselamatan berkendara lainnya.