Audiensi JMMPO dan RPA dengan Ketua FKUB Kabupaten Pringsewu
Audiensi JMMPO dan RPA dengan Ketua FKUB Kabupaten Pringsewu

By Haris Saputro 28 Mar 2022, 05:26:07 WIB Pringsewu
Audiensi JMMPO dan RPA dengan Ketua FKUB Kabupaten Pringsewu


Muaramedia.co.id-Pringsewu,Ketua Jaringan Masyarakat Menentang Perdagangan Orang (JMMPO) -JPIC FSGM Pringsewu Sr. Maria Katarina Didampingi pegiat Perempuan Berta Niken dan Perwakilan dari Rumah Perempuan dan Anak (RPA) Puji Astuti Hendro mengadakan Audiensi dengan Ketua FKUB Kabupaten Pringsewu H. Mahfud Ali, di Sekretariat FKUB Pringsewu Utara, Minggu (27/3).

Audiensi diterima langsung oleh Ketua FKUB Kabupaten Pringsewu H. Mahfud Ali dengan baik. Adapun agenda Audiensi ini terkait dengan akan diselenggarakannya Diskusi Publik dengan mengangkat Tema *Peran APH dan Tokoh Agama dalam melacak kekerasan pada Perempuan dan _Human Traficing_* yang akan diselenggarakan melalui virtual Kamis, 31 Maret 2022.

Baca Lainnya :

Sr Maria Katarina menyampaikan Diskusi Publik ini berangkat dari menghadapi Nasib perempuan yang sering menghadapi masalah kekerasan dan Perdagangan manusia khususnya di Kabupaten Pringsewu, dimana para perempuan bahkan tidak tahu harus melapor ke mana dan pada siapa, sehingga melalui Webinar ini diharapkan semua pihak dapat mendukung dan mengejar kekerasan yang dihadapi perempuan.

H. Mahfud Ali mengatakan bahwa baik perempuan dan laki-laki harus sama-sama bekerja dan saling bekerja sama, agar tidak terjadi kejadian antar Perempuan dan laki-laki. "Perempuan dan laki-laki harus seimbang dalam kehidupan," ujarnya.

Saat ini Penegakan hukum meskipun sudah ada namun mengarah sampai efek jera."sehingga pelaku terus memperlakukan perempuan sebagai pihak tertindas dan teraniaya,"tegasnya.

Lebih lanjut H. Mahfud Ali menjelaskan bahwa Perempuan mayoritas terkungkung di rumah oleh suami dan takut untuk berbicara, sehingga harus ada sinergitas semua pihak agar permasalahan bersama dengan kekerasan dapat diselesaikan dengan baik. 

"Perlu bagi perempuan juga untuk bisa mandiri misalnya dengan memiliki pekerjaan atau penghasilan sendiri sehingga Laki-laki tidak menjadi Super Power di Rumah Tangga,"ungkapnya.

Ia juga menambahkan Perempuan diharapkan bisa mensejajarkan diri dan beremansipasi dalam kehidupan namun tanpa mengurangi kodratnya sebagai perempuan.

"Perempuan akan punya mental yang kuat ketika bisa menghasilkan sendiri, Uang bukan segalanya namun juga menjadi salah satu titik kenyamanan dalam kehidupan," Terangnya.

Menurut Puji Astuti Hendro penegakan hukum sudah ada aturanya, namun ternyata banyak ditemui di lapangan para korban takut untuk melapor dan bingung harus kemana, sehingga perlu sosialisasikan bersama tentang alur untuk melaporkan kasus tersebut

Sementara itu Sr Katarina menjelaskan perlu untuk mensosialisasikan hal tersebut dan perlu edukasi sejak dini

Tentang Perlindungan terhadap Perempuan dan anak-anak, dengan sasaran masyarakat luas sehingga menyentuh Grass Root.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment