- Pura-Pura Titip Dagangan, Pria Ini Curi HP Pedagang Kue di Pasar Pringsewu
- Polres Pringsewu Intensifkan Pengamanan di Jalan Protokol dan Obyek Wisata
- Budiman Mantan Sekda Pringsewu Siap Bersaing di Pilkada 2024 dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan
- Mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah Pringsewu Ditahan Terkait Kasus Korupsi BPHTB Waris
- Transformasi Pekon Sidodadi: Dana Desa Tingkatkan Infrastruktur dan Pemberdayaan
- Pemusnahan Barang Bukti di Kejaksaan Negeri Pringsewu
- Polres Pringsewu Gelar Operasi Patuh di Simpang Tugu Gajah, Tingkatkan Kesadaran Berlalu Lintas
- Pekon Bumiayu Bentuk Desa Tangguh Bencana
- Satpam di Pringsewu Ditemukan Tewas di Kamar Mandi: Polisi Ungkap Dugaan Penyebabnya
- Berbagi Kebahagiaan: Masjid Darussalam Pringsewu Santuni 30 Anak Yatim dengan Santunan
Cerita Penyintas COVID-19, Tetap Jalankan Protokol Kesehatan.
Cerita Penyintas COVID-19, Tetap Jalankan Protokol Kesehatan.

Muaramedia.co.id-Banten, Jika mengalami gejala-gejala COVID-19, segera periksakan diri. Karena proses penanganan dan perawatan akan sangat berpengaruh pada proses penyembuhan. Dan tetap jalankan protokol kesehatan.
Pertengahan Agustus lalu, Icha Atmadi beserta suami dan ayahnya dinyatakan positif COVID-19. Ayahnya mengalami gejala COVID-19 yang terbilang berat sehingga harus dirawat di rumah sakit. Sementara Icha dan suaminya disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.
Baca Lainnya :
- Digitalisasi, Cara UMKM Bertahan di Masa Pandemi 1
- Dunia Kesehatan Sambut Positif Kehadiran Vaksin COVID-190
- Media Dapat Berperan Bangun Masyarakat Sadar Vaksin0
- Cegah Covid-19 Dengan 3M0
- TNI,POLRI,dan Satpol-PP Menggelar Operasi Yustisi di Tempat Objek Destinasi Wisata0
“Sampai dinyatakan sembuh, perlu waktu hampir satu bulan buat saya dan suami melakukan isolasi mandiri. Sedangkan ayah harus menjalani perawatan di rumah sakit selama satu bulan dan total 45 hari sampai dinyatakan sembuh,” tutur Icha dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Memaksimalkan Pengelolaan Kesehatan Lewat Vaksinasi’ pada Kamis (26/11) yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Diakuinya, penderitaan yang dialami tidak hanya fisik tapi juga secara psikis. Persoalan bertambah dengan biaya pengobatan COVID-19 yang terbilang tidak murah.
“Jika dihitung-hitung, biaya perawatan ayah selama di rumah sakit bisa menyentuh angka 100 juta rupiah,” ujar Icha.
Namun, Icha merasa cukup beruntung biaya perawatan ayahnya di rumah sakit ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah setempat sangat bertanggung jawab setelah dia melaporkan ke RT/RW terkait kondisi yang dialaminya dan keluarganya.
Icha tidak menyangka akan terkena COVID-19 karena dia dan keluarganya termasuk yang protektif dan disiplin melakukan protokol kesehatan.
“Namun kami pun masih bisa kena. Pengalaman ini membawa kami pada titik terendah yang membuat kami jadi intropeksi diri dalam menjaga hati dan fisik, yang ringan saja mengerikan apalagi sampai gejala berat,” terangnya.
Kini, protokol kesehatan lebih ketat dilakukan di keluarga Icha dan telah menjadi gaya hidup. Icha berharap pengalaman ini tidak dialami oleh orang lain.
“Tolong jaga kesehatan karena kalau sudah sakit itu lebih susah lagi perjuangannya. Lakukan protokol kesehatan. Untuk yang mulai merasa ada gejala tolong segera periksa karena cepat atau lambatnya pemeriksaan akan sangat berpengaruh pada proses penyembuhan. Jangan tunggu parah,” pesannya di akhir cerita.*
